Bos Renault Bilang, Transisi ke Kendaraan Listrik Terlalu Cepat

Mobil konsep Renault berbahan bakar hidrogen mulai diperkenalkan. (Renault)

JAKARTA, AVOLTA – Elektrifikasi dipercaya sebagai masa depan di industri otomotif dunia. Para produsen pun sudah mulai menyiapkan, mulai mengembangkan produk, fasilitas perakitan, hingga rantai pemasok dari hulu sampai hilir.

Namun, menurut pendapat Luca De Meo, CEO Renault seperti disampaikan dalam Financial Times’ Future of the Car Summit beberapa waktu lalu, transisi dari kendaraan bermesin kovesional ke kendaraan listrik terlalu cepat.

Pertama, saya ingin mengatakan bahwa Renault sangat berkomitmen di kendaraan elektrifikasi. Tapi, jika kalian melihat data, faktanya penjualan mobil ICE dan Hybrid belum mencapai puncaknya,” ujar De Meo.

De Meo melanjutkan, yang dimaksud perpindahan terlalu cepat ini merujuk pada investasi yang berlebihan, dan melupakan di teknologi Internal Combustion Engine (ICE) dan hybrid.

“Tentunya aka nada tantangan, entah itu dari perspektif masyarakat, finansial, dan juga tentunya lingkungan yang harus dipertimbangkan baik-baik,” ungkap dia.

Perlu diketahui juga, ucapan seperti ini juga dilontarkan oleh Bos Volkswagen (VW) Herbert Diess di acara yang sama. Dia mengatakan bahwa saat ini masih terlalu dini untuk industri sepenuhnya beralih ke segmen listrik.

Diess menyatakan bahwa infrastruktur yang mendukung operasional dan juga manufaktur belum sepenuhnya siap.

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )