Renault PHK Massal: Total 3.000 Karyawan


PARIS, AVOLTA
– Isu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal masih menghantui industi otomotif, bukan cuma lokal, tapi global. Terbaru, Renault SA, dikabarkan lagi mempertimbangkan penerapan rencana yang dapat berimplikasi pada pemangkasan jumlah pekerja.

Mengutip Economic Times, Selasa (7/10/2025), Renault ingin mengurangi staf di posisi pendukung seperti sumber daya manusia, keuangan, dan pemasaran sebesar 15 % sebagai bagian dari rencana pemangkasan biaya yang disebut “Arrow.”

Terhitung sampai tahun 2024 Renault punya 98.636 karyawan di seluruh dunia, dan sekitar 3.000 orang akan kena PHK yang kabarnya dimulai pada akhir tahun 2025 ini.

Juru bicara Renault mengonfirmasi bahwa perusahaan sedang mempertimbangkan penerapan cara-cara untuk menyederhanakan operasi.

“Mengingat ketidakpastian di pasar otomotif dan lingkungan yang sangat kompetitif, kami mengonfirmasi bahwa kami sedang mempertimbangkan cara-cara untuk menyederhanakan operasi kami, mempercepat eksekusi, dan mengoptimalkan biaya tetap kami,” ujar juru bicara Renault.

Renault menghadapi persaingan yang lebih ketat dari produsen-produsen otomotif asal China dalam penjualan kendaraan listrik maupun hibrida.

Karena pasar Eropa, tempat Renault menjual lebih dari 70% mobilnya, hanya menunjukkan sedikit pertumbuhan, perusahaan perlu berekspansi ke pasar negara berkembang.

CATEGORIES