Ikutan Tren, McLaren Juga Mau Punya SUV PHEV

JAKARTA, AVOLTA – McLaren sebelumnya bersikeras untuk tetap jadi produsen supercar, dengan tidak akan pernah membuat model sport utility vehicle (SUV). Hal itu, seperti diutaran oleh mantan CEO, Mike Flewitt pada 2019 silam.

Namun, kini Flewitt telah pergi, dan penggantinya telah mengkonfirmasi jika McLaren akan membuat sesuatu yang mirip dengan SUV. Selain itu, kendaraan tersebut juga akan mencoba ikut tren elektrifikasi, dengan hadir sebagai sebuah plug-in hybrid electric vehicle (PHEV).

Disitat dari Caranddriver, CEO Mclaren saat ini, Michael Leiters memang tidak menggunakan istilah SUV, dan mendifinisikan sebagai kendaraan dengan performa yang sama.

“Kami memperbesar dan memperluas jajaran produk kami di luar segmen di mana kami berada saat ini. Kami menyebutnya ‘performa bersama’ karena Anda dapat berbagi performa dengan lebih banyak orang daripada yang dapat Anda miliki di McLaren saat ini. Jadi mobil ini akan memiliki dua kursi tambahan,” tegasnya.

Sementara itu, McLaren telah membuat mobil dengan ebih dari dua kursi salah satunya Speedtail 2020 yang memiliki ruang untuk tiga penumpang yang sempit berkat posisi mengemudi di tengah. Namun model masa depan ini jelas dimaksudkan untuk menjadi lebih besar dan lebih praktis.

Tidak mengherankan, itu berarti mobil ini tidak akan dibangun di atas arsitektur supercar serat karbon McLaren yang sudah ada, dengan Leiters mengakui bahwa satu-satunya solusi praktis adalah dengan mendasarkannya pada platform produsen mobil yang lebih besar.

“Saya pikir cara yang cerdas adalah dengan menggandeng mitra teknologi,” ujar Leiters.

McLaren telah melakukan pembicaraan untuk berkolaborasi dengan BMW, Geely, Hyundai, dan Lucid tahun lalu.

Dari semua itu, hanya BMW yang memiliki platform yang jelas akan bekerja untuk kombinasi pembakaran dan tenaga listrik yang direncanakan, seperti yang dibuktikan dengan keberadaan XM.

CATEGORIES
TAGS