Indonesia Minta Korsel Nego ke AS Supaya Bisa Pasok Komponen EV

Hyundai Produksi Taksi Tanpa Supir Ioniq 5 di Singapura (Paultan)

JAKARTA, AVOLTA – Airlangga Hartarto, Menteri koordinator Bidang perekonomian, meminta Pemerintah Korea Selatan untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat terkait pasar kendaran listrik yang bisa diproduksi oleh Indonesia.

“Saya berharap bahwa ekosistem EV bisa lebih dalam dan tentunya nanti dengan Korea Selatan mohon bantuan untuk berbicara dengan AS agar Undang-Undang IRA (Inflation Reduction Act) bisa membuka pasar bagi produk hasil kolaborasi LG dan Hyundai ke Amerika,” ujar Airlangga, dikutip dari Antara, Sabtu (25/5/2024).

Hyundai Motor group dan LG Energy Solution sendiri, telah menanamkan investasi di Tanah Air. Kucuran dana tersebut, digunakan untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat.

Rencananya, pabrik tersebut sudah bisa mulai berproduksi komersial pada kuartal ketiga 2024.

Airlangga juga mengatakan, Hyundai merupakan salah satu produsen yang memiliki model mobil listrik yang mumpuni, sehingga Hyundai diharapkan dapat mendorong kemampuannya dalam sektor produksi di Indonesia.

“Pemerintah saat ini juga sedang mengakselerasi pengembangan kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) di Indonesia melalui penyusunan peta jalan pengembangan EV, pemberian berbagai insentif, dan pengembangan ekosistem EV di Indonesia,” tegas Airlangga.

Selain investasi Hyundai dan LG, Airlangga juga menuturkan bahwa terdapat beberapa kerja sama lain antara Indonesia dan Korea Selatan yang sudah berjalan, seperti perluasan pabrik petrokimia Lotte serta pembangunan klaster baja Krakatau Steel-Posco.

CATEGORIES
TAGS