Asosiasi Mobil Cina Kecam Pemerintah AS

Industri Otomotif Cina (Carnewschina)
JAKARTA, AVOLTA – Kehadiran merek otomotif asal Cina khususnya yang menjual mobil listrik (electric veicle/EV) di Amerika Serikat (AS) ternyata dianggap bisa berdampak buruk, khususnya bagi penjualan mobil domestik. Sebab, konsumen bisa meninggalkan pabrikan asal AS dan beralih menggunakan mobil listrik dari Cina.
Alhasil, pemerintah AS melakukan proteksi dan akan membatasi pergerakan mobil listrik asal Cina mengaspak di pasar domestik AS dengan berbagai kebijakan yang memberatkan.
Maka dari itu, mengutip autonewschina, Senin (20/5/2024), Asosiasi Manufaktur Mobil Cina (CAAM) mengecam pemerintah AS yang melakukan proteksi berlebihan atas kendaraan listrik (electric vehicle/EV) atau energi baru asal Cina.
Asosiasi itu pun menganggap AS membesar-besarkan masalah kelebihan kapasitas (overcapacity) dan kekhawatiran keamanan nasional terkait EV Cina dengan berujung akan memberikan tarif pajak tambahan. CAMM menganggap sikap ini sebagai kasus klasik protektisme perdagangan dan ini tidak boleh dilakukan pada industri EV.
“Tindakan proteksionis dan isolasionis semacam itu seharusnya tidak menjadi tren di sektor NEV,” kata Wakil Presiden Eksekutif sekaligus Sekretaris Jenderal CAAM Fu Bingfeng.
Fu menjelaskan, visi global dan pola pikir terbuka diperlukan untuk mendorong pengembangan industri manufaktur otomotif yang solid. Ia menggarisbawahi komitmen Cina pada keterbukaan tingkat tinggi yang menjanjikan peluang pasar lebih besar bagi perusahaan-perusahaan otomotif global.