AS Belum Punya Standar Colokan Mobil Listrik SPKLU

A Tesla Inc. Model S electric vehicle charges at a Supercharger station in Rubigen, Switzerland, on Thursday, Aug. 16, 2018. Tesla chief executive officer Elon Musk has captivated the financial world by blurting out via Twitter his vision of transforming Tesla into a private company. Photographer: Stefan Wermuth/Bloomberg via Getty Images

JAKARTA, AVOLTA – Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) memiliki peran penting dalam ekosistem kendaraan listrik. Sebab, fasilitas tersebut merupakan tempat untuk pemilik mobil dan sepeda motor listrik mengisi daya baterai.

Mengenai model colokan, rupanya pemerintah Amerika Serikat (AS) belum memutuskan standar mana yang akan digunakan. Sejauh ini keputusan masih dalam perdebatan, dan akan ditetapkan dalam beberapa waktu ke depan.

Sebagai contoh di Eropa sudah menetapkan satu model konektor atau colokan listrik yang dikenal dengan CCS. Colokan model ini cocok dengan colokan listrik pengisi daya AC (semalam) dan DC (cepat).

Produsen mobil listrik Tesla pun menggunakan model seperti itu di Eropa, dan Nissan juga mengarah ke sana. Hanya saja, kondisi serupa tidak terjadi di AS. Uniknya, Tesla justru ingin model colokan di AS berbeda dengan versi Eropa.

Ilustrasi mobil listrik Hyundai Kona, lagi cas baterai. (Hyundai)

Padahal undang-undang Infrastruktur AS akan memberikan subsidi untuk pemasangan SPKLU asalkan dapat mengisi lebih dari satu merek mobil listrik. Aptera EV juga mengadopsi NACS sehingga Tesla dapat menerima subsidi untuk Supercharger.

Namun, menurut produsen Tesla, konektornya secara teknis lebih unggul dari CCS. Colokan NACS memang sedikit lebih kecil dari CCS dengan daya sedikit lebih tinggi.

Meski begitu, pengemudi mobil listrik tak peduli dengan konektor model apapun yang sedikit lebih baik. Konsumen hanya peduli dengan kepastian bahwa setiap SPKLU dapat mengisi daya mobil listriknya.

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )