Produksi Mobil di Inggris Menyentuh Titik Nadir

Produksi mobil di Inggris terburuk sejak 1956 (Reuters)

LONDON, AVOLTA – Produksi mobil di Inggris menyentuh titik nadir sepanjang 2021 lalu. Kinerja produksi mencatatkan hasil terburuk sejak 1956.

Krisis cip semikonduktor, memukul telak industri otomotif di Negeri Ratu Elizabeth ini, dengan penurunan sebesar 6,7% dibanding 2020.

Berdasarkan data The Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT), dilansir Reuters, Senin (31/1/2022), produksi mobil di Inggris hanya mencapai 859.575 unit atau turun 34% dibanding sebelum pandemi Covid-19 atau 2019.

“Secara keseluruhan, ini adalah tahun yang sangat menyedihkan. Dampak semikonduktor benar-benar menghantam rumah pada kuartal terakhir tahun lalu,” ujar Kepala Eksekutif SMMT, Mike Hawes.

Sementara itu, SMMT mengatakan, krisis cip semikonduktor akan berangsur membaik pada tahun ini. Dengan begitu, mengutip prediksi produksi secara independen, produksi mobil di Inggris ditargetkan akan meningkat 19,7 % atau berada di atas satu juta unit kendaraan.

Krisis chip semikonduktor ini memang membuat berbagai pabrikan di seluruh dunia memangkas produksi kendaraannya, hingga menaikkan harga jual. Padahal,  permintaan di pasar, sudah mulai meningkat dan lebih baik dibanding saat awal pandemi Covid-19 pada 2020.

Ilustrasi, pengecasan baterai mobil listrik – dok.European Commision

Sementara itu, penurunan keseluruhan produksi mobil di Inggris juga disebabkan penutupan pabrik Honda di Swindon yang telah lama direncanakan.

Namun, kabar baiknya, produksi kendaraan listrik di inggris mengalami peningkatan cukup signifikan, hingga 72% (tanpa menyebutkan total produksi keseluruhan) pada 2021.

Angka tersebut, didukung dengan meningkatnya produksi mobil listrik baterai hingga 11,6 persen pada 2021, dan jumlah tersebut lebih besar dari total komulatif produksi dari 2016 hingga 2020.

CATEGORIES
TAGS