Jepang dan Korea Waspadalah, Mobil Listrik Cina Makin Mendunia

Jepang dan Korea Waspadalah, Mobil Listrik Cina Makin Mendunia

Beijing, Avolta – Sejak isu pengurangan emisi karbon mulai santer terdengar, dan negara-negara maju mulai membuat kebijakan pengurangan populasi kendaraan bermotor konvensional, Republik Rakyat Cina (Cina) langsung beranjak ke era mobil listrik. Perlahan tapi pasti, perusahaan-perusaahaan rintisan (star up) bermunculan dan memproduksi mobil bertenaga dari setrum itu.

Tak ingin diserobot perusahaan “kemarin sore”, pabrikan-pabrikan mobil yang telah lama eksis pun memacu diri untuk memproduksi mobil listrik. Terlebih, pasarnya telah mulai terbuka dan menjanjikan. Naluri bisnis pabrikan lokal Negeri Tirai Bambu itu ternyata tepat.

Kini, di awal dekade 2020-an, mobil listrik buatan Cina terus merangsek pasar dunia. Khususnya Eropa. Padahal, konsumen di wilayah ini terkenal dengan seleranya atas teknologi tinggi model terkini.

Mobil listrik buatan NIO yang dijual di Norwegia – dok.Scandasia

Seperti dilaporkan Xinhua dan China Daily, Senin (1/11/2021), nama-nama seperti NIO, XPeng, ChangAn, Hongqi, GAC, BYD kini bukanlah nama-nama asing di dunia. Khususnya di daftar produsen kendaraan listrik roda empat atau lebih mulai dari mobil, truk, hingga bus.

Data yang dirilis Kementerian Perdagangan Cina menunjukkan kendaraan energi baru (yang masuk dalam ketegori ini adalah mobil plug-in hybrid hingga listrik baterai) khususnya mobil listrik telah mendorong pertumbuhan ekspor mobil listrik Cina meningkat 102,5% pada periode Januari – Juli tahun 2021 ini. Sedangkan hingga September, total ekspor yang dibukukan secara kumulatif naik 129,6% dibanding periode sama tahun 2020.

“Saat perusahaan pembuat mobil listrik Cina memasuki pasar negara maju, mereka benar-benar dapat berpartisipasi dalam kompetisi internasional,” ujar Sekretaris Jenderal Asosiasi Mobil Penumpang Cina (CPCA) belum lama ini.

Mobil listrik mewah Hongqi E_HS9, buatan Hongqi yakni perusahaan milik FAW yang khusus memproduksi mobil mewah – dok.Istimewa

Ekspansif
Laju ekspor mobil listrik Cina yang terus menderu tak lepas dari langkah ekspnasif pabrikan pembuatnya. Fakta menunjukkan, pada awal tahun 2021, NIO Awal tahun ini, telah membuka showroom di Oslo, Norwegia dan menjadi showroom pertamanya di Eropa.

“Teknologi hijau dari Cina membantu mengembangkan jalan menuju Norwegia yang semakin hijau (bersih dari polusi emsi gas buang),” Chief Executive Officer NIO Norwegia , Marius Hayler.

Tapi, NIO tak sendirian. XPeng – startup lainnya – juga telah melakukan gerilya promosi ke Eropa dan Amerika. Bahkan, sebuah diler akan dibangun di Amerika Serikat.

Mobil listrik XPeng P5 – dok.CNBC

Sementara, MG dan Maxus – dua merek milik pabrikan otomotif terbesar di Cina, yakni SAIC Motor – hingga kini telah menjual 12.000 unit mobil listrik di negara-negara Eropa seperti Inggris, Norwegia, Belanda, dan Denmark.
“Sejak awal, bisnis luar negeri telah dimasukkan dalam rencana pengembangan kami. Setelah 10 tahun beroperasi produk dan layanan kami telah memasuki lebih dari 50 negara dan wilayah termasuk Eropa,” Vice President SAIC Motor, Lan Qingsong.

Sejumlah analis industri di bursa saham Nasdaq, seperti dilansir The Financial, belum lama ini mengatakan pabrikan-pabrikan Cina berhasil meletupkan daya saing produk mobil listriknya karena tiga hal. Pertama, memiliki gaya desain yang tidak kalah – atau bahkan melebihi – f=gaya desain produk sejemnis dari Eropa, Amerika, maupun dari Asia.

Kedua, dari segi harga mobil listrik buatan Cina lebih bersaing. Dengan jalinan kerjsama – yang jarang terungkap ke publik – antara pabrikan dengan produsen baterai lokal seperti CATL dan lainnya telah memberikan keuntungan tersendiri. Terlebih, sokongan pemerintah dengan beragam insentif yang disediakan bagi pabrikan yang memproduksi mobil listrik dan berorientasi ekspor.

Mobil listrik buatan BYD – dok.Wikipedia

Ketiga, mobil listrik buatan pabrikan negeri dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia ini (1,412 miliar jiwa) umumnya dibekali teknologi terkini. Selain itu, dirancang untuk bisa melakukan pertukaran baterai sehingga pengguna mobil tak perlu bengong menunggu waktu pengecasan baterai yang dayanya habis.

Kemudahan ini memberikan nilai plus tersendiri di konsumen. Karena bagi mereka, ketika perjalanan tengah dilakukan, waktu adalah sesuatu yang berharga. Bahkan, dengan efektifnya waktu perjalanan menjadi sesuatu yang menyenangkan.

Pabrikan mobil listrik asal Cina yang juga mulai agresif menyerbu dunia adalah Ora. Melalui produknya yang bertampang retro – Ora Cat – pabrikan telah menyerbu sejumlah negara Asia, antara lain Thailand. Dan kini mulai merangsek Eropa.

Seperti dilaporkan laman Inside EVs, Senin (21/9/2021), Ora – yang merupakan sub merek dari Great Wall Motors  ini – dakan menjual mobil itu di kawasan Eropa mulai akhir tahun 2021 mendatang. Bahkan, dia telah memperkenalkan Ora Cat 02 (atau generasi kedua) ke publik Eropa melalui hajatan International Motor Show Germany (IAA Mobility) 2021 di Munich, Jerman, pertengahan September kemarin.

Awal 2022 dijadwalkan telah dijual di sejumlah negara di Eropa. (Fan/Ara)

CATEGORIES
TAGS