Efek Buruk Mobil Mesin Diesel Sering Diisi Solar Busuk

Toyota meluncurkan varian baru New Fortuner dengan mesin diesel turbo lebih besar 1 GD berkapasitas 2.800 cc. (TAM)

JAKARTA, AVOLTA – Pemerintah melalui PT Pertamina (Persero) telah melakukan pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar subsidi. Tujuannya agar konsumen yang membeli kedua BBM itu tepat sasaran.

Sebab seringkali mobil khususnya bermesin diesel dengan teknologi common rail masih mengisi BBM solar subsidi, bio solar, atau kerap dijuluki solar busuk. Alasannya karena harga murah dan ketersediaan solar berkualitas tinggi di daerah belum merata.

Tapi tahukan Anda, efek buruk jika mesin diesel modern sering diisi solar kualitas buruk. Tentunya ada komponen yang cepat rusak, sehingga sebelum waktunya harus membutuhkan perawatan atau pergantian onderdil.

“Paling cepat rusak adalah filter solar, karena solar kualitas rendah dapat mengalami kerugian seperti kerusakan suplai bahan bakar, filterasi dan lain sebagainya,” ungkap Nur Imansyah Tara, Aftersales Division Head Auto2000 belum lama ini di Jakarta.

Menurut penjelasan dia, sering mengisi solar berkualitas rendah maka filter solar akan lebih cepat kotor. Sehingga, harus lebih sering diganti dan tentunya akan menguras biaya lebih banyak.

Efek buruk lain, yaitu kerusakan pada bagian injektor. Lubang-lubang pada nozel jadi mudah tersumbat, karena kotoran yang terbawa oleh solar berkualitas rendah.

“Kualitas solar yang rendah juga membuat dampak buruk pada lingkungan. Sebab, emisi yang terbuang cenderung lebih tinggi dibanding dengan solar yang berkualitas lebih baik,” ujar dia.

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus (0 )