Mazda Miata Bermotif Toraja Mejeng IMX 2025
JAKARTA, AVOLTA – Gelaran Indonesia Modification & Lifestyle Expo (IMX) 2025, benar-benar dipenuhi berbagai mobil modifikasi keren. Salah satunya, adalah Mazda Miata MX-5 ‘Toraja Roadster’ ini, yang cukup mencuri perhatian pengunjung.
Modifikasi Mazda Miata MX-5 dengan motif Toraja ini, merupakan hasil kerja sama Plan Paint Indonesia, dengan Freeflow Kustom Painting dan DeVilbiss. Dengan memadukan gaya Japan Domestic Market (JDM), dan seni tradisional Tanah Air, seperti sebuah perkawinan seni dan teknologi kelas dunia, yaitu teknik 3D painting pertama di Indonesia.
“Ini sebuah representasi nyata dari dedikasi dan inovasi tim kami, dalam menghadirkan standar baru bagi dunia custom automotive work di Indonesia,” ujar Anisa, CEO Plan Paint Indonesia, di gelaran IMX 2025, di ICE BSD, Tangerang.
Modifikasi Mazda Miata MX-5 ‘Toraja Roadster’ ini sendiri, dirombak total dengan dengan body kit agresif dari LBWK (Liberty Walk) Jepang yang didesain khusus untuk Miata MX-5, dipadukan dengan sistem suspensi AirBFT yang memberikan kesan modern dan performa tinggi serta tambahan velg elegan.
Namun, ubahan yang spesial, tentu saja dari segi pengecetan. Mochamad Syamsul Fahmi atau lebih dikenal luas dengan Fahmi Freeflow memaparkan, Mazda Miata yang semula berwarna merah, dikupas habis dan dicat ulang dengan produk-produk Plan Paint menggunakan teknik 3D painting yang revolusioner.
Hasilnya, tampilan Miata menjadi sangat menawan seperti memiliki relief, semacam ukiran dengan motif-motif tradisional Toraja.
“Kami mengambil empat motif tradisional Toraja yang masing-masing memiliki filosofinya tersendiri. Motif yang kami buat benar-benar bertekstur, seperti relief, jika dipegang, terasa ada bevel dan berkontur, terkesan seperti sebuah ukiran nyata,” jelas Fahmi.
Penggunaan cat khusus seperti cat silver chrome Plan Paint x IZ Metal by Rohan Izawa Japan yang dibuat dan dipesan langsung dengan standar aplikasi tinggi, semakin memperkuat efek tiga dimensi dan grafis yang memukau. Teknik aplikasi yang sangat presisi ini membutuhkan keahlian tingkat tinggi dan eksperimen berulang.