Ulas Tren Interior OEM Oleh Pakar di Auto Shanghai 2025
SHANGHAI, AVOLTA – Auto Shanghai menjadi pameran otomotif paling bergengsi di dunia, selain diikuti oleh ratusan produsen, ajang ini juga menjadi momen para pabrikan memamerkan teknologi yang akan diadopsi di kendaraan masa depan.
Bahkan Cina sendiri terus mengalami pertumbuhan dan inovasi, dengan banyak pabrikan Cina yang mulai bersaing di pasar global. Maka tidak salah kalau Tiongkok menjadi pionir dalam hal pengembangan dan adopsi teknologi baru dalam industri otomotif.
Menyoal tren interior pun demikian, menurut Edy, pakar interior, sekaligus pemilik bengkel spesialis, Vertue Concept, terjadi pergeseran tren. Pemilihan material, sampai warna interior bawaan pabrikan (OEM) sekarang ini mengadopsi warna eye-catching.
“Pabrikan Cina sekarang ini lebih mengadopsi warna-warna yang dipakai oleh pabrikan premium Eropa, seperti Bentley, Roll-Royce,” kata Edy di Auto Shanghai, Cina, belum lama ini.
Edy menjelaskan, selain mengadopsi merek premium Eropa, pabrikan Cina ini mengkombinasikan penggunaan bahan suede dan leather pada beberapa bagian kabin. Contoh, sejumlah panel pakai bahan suede, sementara di bagian jok menggunakan material lather.
“Uniknya mereka memainkan two tone, misal dashboard lebih gelap, bawahnya warna terang,” kata Edy.
Edy menilai, pabrikan cina ini bisa mengadopsi merek Eropa premium, dan mampu menduplikasikan dengan kualitas mendekati tapi menyuguhkan harga lebih murah.
Sebagai contoh, jok depan dan belakang rata-rata sudah mengadopsi fitur elektrik, di mana fitur ini kebanyakan dipakai oleh mobil mewah.
Menurut dia, itulah salah satu kehebatan pabrikan Cina, di mana berhasil memberikan fitur maksimal kepada konsumen, tapi dengan harga relatif lebih murah.
“Secara kenyamanannya mendekati kenyamanannya mobil Eropa tapi harga lebih murah. Itulah tren yang saya lihat, terutama di Auto Shanghai 2025 ini. Bahkan model sedan pun jok bagian belakangnya sudah dilengkapi dengan footrest,” tutur Edy.
Edy mengatakan, di Indonesia khususnya Vertue Concept juga sudah mulai mengadopsi tren tersebut, misal pemilihan warna sudah mengikuti jejak Eropa dan Cina. Bahkan, dari segi bahannya juga menyerupai sehingga bisa lebih nyaman, alhasil konsumen bisa merasakan interior mewah dengan harga yang lebih kompetitif.
Fitur-fitur yang ditawarkan juga cukup beragam, bahkan tidak untuk mobil premium saja, tetapi mobil biasa sekalipun tetap bisa mengadopsi interior mewah.
“Vertue Concept sudah bekerjasama dengan pabrikan Cina jadi bisa kustom apapun juga. Proses pengerjaan kalau contoh penggunaan kursi elektrik bisa sekitar 1 bulan dengan dana sekitar Rp 30 juta untuk sepasangnya,” ujar Edy.
Edy mengatakan, sebagai seorang pegiat interior mobil tentunya penting untuk mengetahui tren yang lagi berkembang di industri otomotif. Bahkan setiap negara punya ciri khas masing-masing.
Sebagai contoh interior yang dipamerkan di ajang SEMA condong ke arah out of the box, begitu juga di Jepang yang masih mengadopsi tema klasik. Justru kata dia di Auto Shanghai ini lebih modern, dan bakal menjado tren juga di Indonesia.
“Saya melihat banyak hal yang luar biasa di Auto Shanghai ini, sehingga menjadikan saya terpacu untuk mengembangkan interior karena bisa diadopsi di Indonesia. Di sini saya belajar dengan harga yang tidak mahal, bisa memberikan fitur yang sangat maksimal, makanya saya puas bisa melihat tren interior mobil di Auto Shanghai ini,” ujar Edy.