Kemenperin Desak SAIC Jadikan Indonesia Basis Ekspor

Wuling Berikan 50 Unit Air ev untuk KTT ASEAN 2023

Wuling Berikan 50 Unit Air ev untuk KTT ASEAN 2023 (Ist)

JAKARTA, AVOLTA – Sekretaris Jenderal Kemenperin, Eko S.A. Cahyanto, mewakili Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, melakukan pertemuan dengan jajaran pimpinan SAIC Motor di Shanghai, Kamis (9/10/2025).

Pertemuan yang juga dihadiri CEO PT SGMW Motor Indonesia, Tang Wensheng, membahas peningkatan kemitraan industri otomotif antara Indonesia dan Tiongkok, khususnya dalam pengembangan kendaraan listrik dan perluasan ekspor di kawasan ASEAN.

“Pemerintah Indonesia menyampaikan apresiasi kepada SAIC Group atas kontribusinya dalam mendukung pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia. Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut dengan memperbanyak lini produk kendaraan ramah lingkungan yang sesuai dengan karakteristik konsumen Indonesia,” ujar Eko dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (10/10/2025).

SAIC Motor merupakan perusahaan otomotif milik negara Tiongkok yang menaungi merek seperti Wuling, MG, Baojun, dan Maxus. Perusahaan ini memiliki empat basis produksi global, yakni di Pakistan, India, Thailand, dan Indonesia.

Kehadiran PT SGMW Motor Indonesia yang berdiri sejak 2015 di Cikarang menjadi bagian penting dari ekspansi global SAIC, dengan 13 dari total 19 modelnya telah diproduksi secara lokal. Bahkan, fasilitas ini juga mengembangkan MAGIC Battery Wuling, sebagai bagian dari ekosistem kendaraan listrik nasional.

Lebih jauh, Eko juga mengatakan, PT SGMW Motor Indonesia telah menunjukkan komitmen kuat terhadap pengembangan industri otomotif ramah lingkungan.

“Kami mengapresiasi PT SGMW Motor Indonesia yang telah memproduksi kendaraan komersial listrik dengan tingkat TKDN lebih dari 40%. Ini menunjukkan dukungan nyata terhadap percepatan transisi menuju industri otomotif rendah emisi,” ujarnya.

Saat ini, lebih dari 77 pemasok lokal telah terlibat dalam rantai pasok SGMW, dengan target mencapai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) hingga 80% untuk kendaraan listrik berbasis baterai (BEV).

Selain memperkuat produksi dalam negeri, SAIC juga menargetkan Indonesia sebagai basis ekspor kendaraan listrik ke kawasan ASEAN. Hingga 2025, perusahaan telah membangun lebih dari 170 gerai penjualan dan layanan di seluruh Indonesia, serta menyiapkan showroom merek ganda di Jakarta. Untuk mendukung ekspansi tersebut, SAIC meminta keberlanjutan insentif PPNDTP untuk kendaraan listrik penumpang dan bus BEV, serta perluasan insentif untuk kendaraan komersial seperti MitraEV.

Menanggapi hal tersebut, Eko mengatakan pemerintah tengah membahas keberlanjutan dan perluasan insentif tersebut secara internal. “Kemenperin mengapresiasi investasi yang telah dilakukan, serta komitmen dan pencapaian PT SGMW dalam produksi kendaraan bermotor di Indonesia, khususnya BEV,” tegasnya.

CATEGORIES
TAGS