Tersangkut Tarif AS: Toyota Pangkas Proyeksi Cuan 2025

Toyota FT-Se yang dipamerkan pada Japan Mobility Show 2023, di Tokyo, Jepang, Rabu (25/20/2023). (ANTARA/Pamela Sakina)

JAKARTA, AVOLTA – Toyota Motor Corporation tengah berada dalam tekanan besar. Raksasa otomotif Jepang itu, bahkan baru saja memangkas proyeksi laba bersih untuk tahun fiskal yang berakhir Maret 2026 menjadi 2,66 triliun yen atau sekitar Rp 279 triliun.

Disitat dari Xinhua, penurunan proyeksi cuan ini disebabkan oleh lonjakan tarif impor kendaraan ke Amerika Serikat, yang membuat kinerja ekspor terganggu cukup signifikan.

Perusahaan sebelumnya telah memproyeksikan penurunan laba menjadi 3,1 triliun yen pada Mei lalu. Namun, revisi terbaru menunjukkan koreksi lebih dalam, yakni penurunan sebesar 44,2% dibanding tahun fiskal sebelumnya. Situasi ini disebut sebagai dampak langsung dari kebijakan tarif baru yang diberlakukan oleh pemerintah Negeri Paman Sam tersebut terhadap kendaraan asal Matahari terbit.

Dalam pernyataan resminya, Toyota menyebut bahwa beban tambahan dari tarif baru ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya. Toyota kini memprediksi laba operasional hanya akan mencapai 3,2 triliun yen, turun 33,3% dari tahun lalu. Meski begitu, perusahaan masih memperkirakan penjualan bersih akan naik 1 persen menjadi 48,5 triliun yen.

Tarif tinggi yang sempat mencapai 27,5 persen, akhirnya diturunkan menjadi 15% setelah kesepakatan dagang baru dicapai pada akhir Juli lalu. Namun penurunan tersebut belum cukup untuk membalikkan dampak negatif terhadap neraca keuangan Toyota.

Laporan keuangan untuk periode April hingga Juni 2025 mencatat laba bersih sebesar 841 miliar yen, yang berarti turun 36,9% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Meski demikian, penjualan bersih tercatat tumbuh 3,5 persen menjadi 12,25 triliun yen, menandakan bahwa permintaan global masih terjaga di tengah tekanan tarif.

CATEGORIES
TAGS