Tiga Merek Jepang Janji Tak Kerek Harga Mobil di Indonesia

JAKARTA, AVOLTA – Situasi ekonomi global yang tidak menentu saat ini, pastinya berpengaruh terhadap industri otomotif di Indonesia. Dengan begitu, Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, meminta komitmen kepada tiga produsen asal Jepang, yaitu Toyota, Daihatsu, dan Suzuki agar tidak menaikkan harga jual, dan tidak melakukan PHK terhadap tenaga kerjanya di Tanah Air.
Bersamaan dengan mengahadiri World Expo 2025, di Osaka, Jepang, kepada ketiga prinsipal tersebut, Menperin menyampaikan keprihatinan atas potensi gejolak di sektor otomotif nasional jika terjadi lonjakan harga kendaraan atau pengurangan tenaga kerja.
“Maka itu, saya secara khusus meminta agar tidak ada kenaikan harga mobil dan tidak ada PHK di Indonesia. Ini penting demi menjaga daya beli masyarakat dan menjaga lapangan kerja di sektor otomotif, yang merupakan salah satu penopang industri nasional,” ujar Agus, dalam keterangan resmi, Senin (14/7/2025).
Permintaan tersebut disambut positif oleh para petinggi Toyota, Daihatsu, dan Suzuki. Ketiganya memahami kekhawatiran pemerintah Indonesia, dan menyatakan komitmennya untuk menjaga harga tetap stabil dan mempertahankan tenaga kerja di tengah berbagai tantangan global.
“Komitmen mereka kami apresiasi. Ini adalah langkah konkret dalam mendukung stabilitas industri otomotif di Indonesia,” tambah Menperin.

Toyota Innova Zenix di GIIAS 2023. (TAM)
Dalam pertemuan tersebut, Menperin juga membahas pentingnya menjaga pasar otomotif domestik Indonesia agar tetap atraktif dan kompetitif. Pemerintah Indonesia sendiri sedang mengupayakan berbagai langkah deregulasi dan insentif fiskal, untuk mendorong iklim investasi di sektor otomotif ini.
Menperin pun menekankan bahwa kolaborasi erat antara pemerintah dan prinsipal otomotif menjadi sangat penting, untuk memastikan keberlanjutan industri dan kesejahteraan tenaga kerja di Indonesia. Dengan kontribusi signifikan terhadap PDB dan penyerapan tenaga kerja, industri otomotif menjadi sektor strategis yang harus dijaga bersama.
“Pasar otomotif Indonesia sangat potensial. Jangan sampai kehilangan momentum hanya karena kenaikan harga atau pengurangan tenaga kerja yang bisa memicu efek domino,” tegasnya.
Kementerian Perindustrian mencatat industri kendaraan bermotor Indonesia memiliki skala besar dengan kontribusi signifikan dari segmen roda 4 serta roda 2 dan 3. Segmen roda 4 didukung 32 pabrikan dengan kapasitas produksi 2,35 juta unit per tahun, dengan menyerap tenaga kerja hingga 69.390 orang, dan realisasi investasi mencapai Rp 143,91 triliun.
Hingga Januari–Mei 2025, industri kendaraan roda 4 mencatat produksi 459.000 unit, penjualan 316.000 unit, dan ekspor completely built up (CBU) 192.000 unit.
