BYD Belum Mau Serap Nikel Indonesia

BYD Indonesia
JAKARTA, AVOLTA – BYD telah resmi masuk ke pasar otomotif Indonesia, dengan langsung memperkenalkan tiga mobil listriknya, Dolphin, Atto 3, dan Seal. Tidak hanya berjualan, jenama asal Tiongkok ini juga berencana untuk berinvestasi, dengan membangun ekosistem kendaraan ramah lingkungan di Tanah Air.
Namun, menarik jika melihat teknologi baterai yang digunakan oleh BYD. Padda ketiga mobil listriknya, menggunakan blade battery dengan kandungan lithium ferro phosphate (LFP), sama sekali tidak menggunakan nikel, yang jadi andalan jualan Indonesia di era elektrifikasi.
“Baterai ketiga mobil yang kami bawa di Indonesia, memiliki lifetime dalam baterai, karena BYD pakai LFT, dan ini salah satu bahan baku baterai yang paling aman untuk saat ini,” ujar Liu Xueliang, General Manager BYD Asia-Pacific, di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, belum lama ini.
Meskipun baterai yang dimiliki oleh BYD menggunakan litium, namun produsen Negeri Tirai Bambu ini tetap akan melihat potensi bahan baku yang tersedia di Indonesia. Bahkan, pabrikan dengan nama panjang Build Your Dream ini mengaku masih mempertimbangkan pakai nikel.
“Kita tahu Indonesia memiliki (sumber daya) nikel yang banyak. Maka dari itu, BYD akan mempelajari lebih lanjut terkait penggunaan sumber bahan baku nikel di Indonesia,” tuturnya.
Sementara itu, Liu juga menambahkan akan menganalisa pasar terlebih dahulu, dengan pengunaan nikel ini untuk pengembangan bisnis.