Indonesia Harus Punya Standarisasi Swap Baterai EV

Perangkat cas untuk swap baterai motor listrik Honda. (Honda)

JAKARTA, AVOLTA – Demi mempercepat program elektrifikasi kendaraan bermotor, pemerintah Indonesia harus segera menerapkan standarisasi swap baterai untuk kendaraan listrik (electric veicle/EV). Langkah itu sebagai upaya mendorong percepatan pembangunan ekosistem kendaraan roda dua listrik, karena standarisasi baterai dinilai sangat penting.

Deputi Bidang Pengembangan Standar Badan Standarisasi Nasional (BSN) Hendro Kusumo mengatakan, bahwa, saat ini harga kendaraan motor listrik masih cukup tinggi serta adanya kekhawatiran pengguna terhadap ketidaktersedian SBKLU yang sesuai karena tipe dan jenis baterai yang sangat bervariasi.

“Oleh karenanya, standardisasi menjadi penting karena beberapa hal seperti aspek interoperabilitas yang memungkinkan pengguna menukar atau mengisi daya baterai dengan mudah,” ungkap Hendro dalam siaran resmi, Senin (16/10/2023).

Menurut Hendro, dengan adanya standarisasi baterai juga diklaim bisa meremajakan fasilitas infrastruktur pengisian daya untuk memudahkan pengguna menemukan dan memanfaatkan SPBKLU.

Selain itu, keamanan yang bisa memastikan bahwa semua motor listrik memenuhi persyaratan keselamatan yang sama sehingga meningkatkan kepercayaan konsumen. Meski demikian, implementasi standarisasi ekosistem kendaraan roda dua listrik perlu dilakukan bertahap.

“Mengingat kondisi saat ini produsen peralatan asli sudah memproduksi kendaraan dan baterai dalam jumlah besar agar penerapan standar penukaran baterai berjalan lancar dan memenuhi kebutuhan seluruh pemangku kepentingan,” tutur dia.

Perlu diketahui, BSN telah menetapkan 38 Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai kendaraan listrik, dengan rincian 33 SNI adopsi identik dari standar internasional, dan 5 SNI lainnya mengacu kepada peraturan PBB dan/atau pengembangan sendiri.

Dari jumlah 38 SNI itu, 11 poinnya berkaitan dengan keamanan dan kinerja komponen baterai dan propulsi. Adapun populasi motor listrik hingga akhir September 2023, menurut Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), sebanyak 48.000 unit kendaraan motor listrik sudah terjual.

Namun, angka tersebut masih jauh dari target pemerintah dalam road map pengurangan emisi karbon, yaitu 13 juta kendaraan motor listrik pada tahun 2030 mendatang.

CATEGORIES
TAGS