SRUT Motor Listrik Melonjak Drastis di Indonesia

Motor listrik terlaris di dunia Yaeda dari Cina. (Yaeda)
JAKARTA, AVOLTA – Pemerintah Indonesia terus mendorong percepatan program elektrifikasi kendaraan bermotor guna mencapai target net zero emission maksimal pada tahun 2060. Perlahan, jumlah kendaraan listrik pun semakin banyak, bisa dilihat dari Sertifikasi Registrasi Uji Tipe (SRUT).
Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dalam periode Januari hingga Agustus 2023 tercatat sudah 39.000 unit kendaraan listrik yang telah mendapatkan SRUT. Jumlah tersebut diklaim meningkat 54% dibandingkan tahun lalu di periode yang sama.
“Terjadi peningkatan 13.000 unit kendaraan listrik tersertifikasi dibanding tahun lalu yang didominasi roda dua,” ungkap Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Kementerian Perindustrian Taufik Bawazier dalam forum diskusi daring di Jakarta belum lama ini.
Taufik merinci, akumulasi registrasi SRUT yang mencapai 39.000 unit didominasi oleh kendaraan listrik motor 62.815 unit, diikuti mobil 18.300 unit, kemudian roda tiga 320 unit, bus 80 unit, serta pikap 10 unit.
Taufik melanjutkan, pemerintah juga memberikan subsidi sebesar Rp 7 juta untuk setiap pembelian satu unit motor listrik baru yang berlaku mulai April 2023 untuk kalangan tertentu, guna meningkatkan minat Masyarakat membeli kendaraan listrik.
Sebelum ada subsidi periode Januari-Maret 2023 penjualan motor listrik berada di angka 1.678 unit, sementara setelah subsidi diumumkan, periode April-Juli 2023 penjualan mencapai 5.471 unit, atau meningkat 226%.
Menurut dia, sampai saat ini sudah terdapat 14 Agen Pemegang Merek (APM) yang bekerja sama dalam program subsidi motor listrik. Sebanyak 30 model motor listrik bisa dibeli dengan mengikuti program subsidi.
