Mitsubishi Suntik Rp 5,7 Triliun, Produksi EV Tahun Ini

Mobil listrik niaga Mitsubishi sudah mejeng sejak 2021. (CNBC Indonnesia/ Tri Susilo)

JAKARTA, AVOLTA – Mitsubishi Motor Corporation (MMC) berencana untuk tambah dosis investasi di Indonesia senilai Rp 5,7 triliun. Hal tersebut, kemudian disambut baik oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang kartasasmita, dalam pertemuannya bersama Presiden & CEO MMC, Takao Kato, di Jakarta, Rabu (9/8/2023).

Rencana penambahan investasi dari pabrikan berlambang tiga berlian ini, rencananya untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 250 ribu unit pada 2024. Sedangkan sepanjang 2023, MMC sendiri menargetkan penanaman modalnya di Tanah Air hingga Rp 12,3 triliun.

“Kami sangat mengapresiasi Mitsubishi yang telah berkomitmen untuk turut berperan mengembangkan ekosistem industri otomotif di Indonesia yang berdaya saing. Apalagi, Mitsubishi juga fokus menjadikan Indonesia sebagai bagian basis produksinya,” ujar Agus.

Sementara itu, dalam pertemuan antara pihak pemerintah Indonesia dan Mitsubishi, Menperin mengatakan, jenama berlambang tiga berlian ini melaporkan tengah menyiapkan produksi mobil listrik jenis Battery Electric Vehicle (BEV) di fasilitas produksinya yang berlokasi di Kota Deltamas, Bekasi, Jawa Barat dan akan mulai produksi pada Desember 2023.

Agus mendorong Mitsubishi memanfaatkan kebijakan strategis yang telah diterbitkan pemerintah untuk sektor otomotif, termasuk rencana penghapusan pajak impor mobil listrik CBU.

“Saat ini, formula untuk insentif itu sedang didiskusikan oleh pemerintah. Ada dua pendekatan, yakni jumlah impor CBU akan disesuaikan dengan nilai investasi, dan yang kedua adalah berbasis produksi,” kata Agus.

Berdasarkan laporan yang diterima Menperin, untuk produk awal kendaraan listrik yang akan diproduksi dan dipasarkan di Indonesia, MMC menyiapkan kendaraan niaga listrik Minicab-MiEV. bahkan, Agus juga mengatakan pihaknya terbuka dan fleksibel atas strategi investasi yang dilakukan Mitsubishi. Tetapi yang juga perlu dilihat adalah adanya peluang untuk investasi pengembangan teknologi baterai listriknya.

“Tentu kami berharap akan lebih banyak investasi baterai listrik di Indonesia, karena demand akan terus meningkat serta mengarah pada tujuan ekspor,” tegas Agus.

Sementara itu, Kato mengungkapkan, Indonesia merupakan pangsa pasar besar bagi Mitsubishi. Bahkan dibandingkan dengan pasar Jepang sendiri, penjualan Mitsubishi di Tanah Air lebih besar. Karenanya MMC semakin serius untuk melakukan investasi di Indonesia.

“Mitsubishi mendiversifikasi produknya dengan mengeluarkan kendaraan jenis Hybrid Electric Vehicle (HEV) atau Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), serta Battery Electric Vehicle (BEV) untuk mendukung program pemerintah Indonesia mencapai carbon neutral di 2060 mendatang,” ungkapnya.

Setelah 2023, kata mengatakan pihaknya akan fokus dengan mobil hybrid dan peningkatan ekspor pada 2024 sebanyak 98 ribu unit.

“Kami sudah restart produksi jenis pickup model L300 sejak April 2023, kemudian kami akan mengekspor Pajero Sport ke Australia pada Desember 2023, serta siap meluncurkan model SUV baru yang akan dilakukan di GIIAS 2023,” pungkas Kato.

 

 

CATEGORIES
TAGS