Subsidi Dicabut, Penjualan Mobil Listrik di Cina Ambruk

Penjualan mobil di Cina turun 38% pada Januari 2023 (Reuters)

BEIJING, AVOLTA – Penjualan mobil penumpang di Cina merosot tajam 38% pada Januari 2023. Hal tersebut, dikarenakan permintaan yang melemah setelah pemotongan pajak untuk kendaraan bensin dan subsidi untuk kendaraan listrik dicabut.

Berdasarkan data Asosiasi Mobil Penumpang Cina (CPCA), yang disitat dari Reuters, Kamis (9/2/2023), penjualan mobil energi baru yang mencakup kendaraan listrik baterai murni (BEV), dan plug-in hybrid (PHEV) turun 6,3%, setelah pertumbuhan 90% pada 2022.

“Penjualan mobil energi baru pada Januari tidak memenuhi harapan kami, dengan penurunan penjualan tahunan yang jarang terjadi dalam satu bulan,” ujar Cui Dongshu, Sekertaris Jenderal CPCA.

Lanjutnya, tahun baru Imlek dan berakhirnya subsidi kendaraan listrik menjadi salah satu faktor menurunnya pasar otomotif di Cina.

Meskipun ada tanda-tanda merosotnya permintaan di pasar mobil terbesar di dunia tersebut, pemerintah Negeri Tirai Bambu tidak memperpanjang pemotongan pajak pembelian sebesar 50% untuk mobil bensin ketika berakhir pada akhir Desember 2022.

Bersamaan itu juga, pemerintah memutuskan untuk mengakhiri subsidi nasional selama lebih dari satu dekade untuk pembelian kendaraan listrik, dan memaksa pembuat mobil termasuk Tesla untuk memberikan diskon lebih besar untuk mempertahnkan pangsa pasar.

Sementara itu, pasar mobil di Cina memang telah bergantung kepada berbagai insentif dari pemerintah daerah untuk mendorong permintaan pembelian mobil.

Seperti yang dilakukan di Shanghai, dengan memperpanjang potongan harga sebesar 10 ribu yuan bagi masyarakat yang menukar mobil bensin dengan mobil listrik. Sementara itu, kota Zhengzhou, Wuxi, Shenyang, dan Beijing mengeluarkan kupon untuk konsumsi mobil.

CATEGORIES
TAGS