LG Bisa Mangkir Dari Proyek Pabrik Baterai di Indonesia

Baterai buatan LG yang digunakan di sebuah mobil – dok.Istimewa via Breaking The News
JAKARTA, AVOLTA – Pemerintah optimistis kalau Indonesia bisa menjadi pemain besar dalam industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di dunia. Rasa percaya diri itu muncul setelah sejumlah perusahaan seperti Contemporary Amperex Technology Co Ltd dan LG akan berinvestasi membangun pabrik baterai di tanah air.
Namun, ternyata sejauh rencana itu sifatnya masih sekadar kesepakatan, artinya belum pasti mengucurkan investasi di Indonesia. Bahkan kini LG kabarnya mangkir dari kesepakatan terkait rencana pembangunan pabrik baterai mobil listrik di Indonesia.
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso menjelaskan, saat ini progres pengembangan baterai kendaraan listrik baru mencapai kesepakatan-kesepakatan saja.
“Sebab, pengembangan Blok di Halmahera Timur yang sejatinya LG akan bekerja sama dengan Antam masih belum clear. Sebab, ini LG belum ada kelanjutan diskusi terkait pengembangan Blok Nikel di Halmahera Timur,” ungkap Hendi dalam RDP bersama Komisi VII DPR, Senin (6/2/2023).

Desain baterai pada BMW Ix, mobil listrik baru. (BMW)
Hendi melanjutkan, LG sekarang ini justru mendorong anggota konsorsiumnya, Hyuaoi untuk melanjutkan pembahasan pengembangan blok nikel di Halmahera Timur ini bersama Antam.
“Tapi menurut penilaian kami, Hyuaoi ini bukan counterpart yang seimbang dengan Aneka Tambang, mengingat perusahaan tersebut sebenarnya lebih ke pengembangan smelter,” ujar Hendi.
Menurut dia, perubahan konsorsium untuk pabrik baterai ini bisa saja berubah karena MIND ID melalui IBC menginginkan konsorsium yang lebih lengkap, tak hanya dari hulu tetapi sampai kepada EV Manufacture.
https://www.youtube.com/live/mqKVGKrBl5Y?feature=share&t=4151
