Prinsipal AS Rebutan Berlomba Cari Rantai Pasok Baterai

Ilustrrasi baterai buatan Panasonic. (Panasonic)

JAKARTA, AVOLTA – Baterai merupakan komponen penting pada kendaraan listrik. Bahkan, sebagai penentu harga jual, karena sejauh ini harga mobil atau sepeda motor listrik 40 persennya dipengaruhi oleh banderol baterai.

Para prinsipal otomotif asal Amerika Serikat terus berlomba mencari alternatif agar bisa mereduksi harga jual kendaraan listrik di masa depan. Salah satu caranya, yaitu berburu pilihan lain, seperti yang dilakukan oleh Ford belakangan ini.

Melansir laman Bloomberg, Selasa (26/7/2022) raksasa otomotif seperti Ford, General Motor, hingga Tesla berebut mengamankan rantai pasok baterai kendaraan, sembari mencari sumber energi paling murah seperti pergeseran dari penggunaan nikel ke arah lithium ferroposphate atau LFP.

Contoh, sekarang ini Ford sedang berburu komitmen dengan Contemporary Amperex Technology Co.Ltd. (CATL) produsen baterai asal China. Pabrikan ini mengincar pasokan CATL guna mengamankan produksi 600 ribu unit electric vehicles (EV) hingga 2023.

Bahkan, Ford juga telah meningkatkan target produksi EV untuk periode ke depan. Sedangkan pada tahun lalu, pabrikan asal Amerika Serikat (AS) itu berhasil memproduksi sebanyak 27.140 kendaraan listrik.

Selain itu, General Motors Co. menjalin kemitraan dengan LG Chem Ltd. asal Korea Selatan untuk membangun pabrik baterai di AS.

Bahkan, Ford juga telah bekerja sama dengan Korea Selatan melalui joint venture bersama SK Innovation.Co, untuk membangun tiga pabrik baterai dan sebuah pabrik perakitan EV senilai US$11,4 miliar, di negara bagian Tennessee dan Kentucky.

Ford juga menyebut bahwa permintaan terhadap EV di seluruh dunia mengalami pertumbuhan hingga 90 persen lebih per tahun hingga 2026. Prediksi tersebut melebihi hingga dua kali lipat dari jumlah yang diprediksi saat ini oleh industri.

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )