Gaikindo Minta Kemenperin Lobi Prinsipal Ekspor Truk Indonesia
JAKARTA, AVOLTA – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) terus berusaha untuk memperluas pasar ekspor ke Australia. Setelah Toyota berhasil menembus pasar Negeri Kangguru tersebut, kini asosiasi roda empat Tanah Air ini ingin membuka peluang baru, dengan berharap bisa ekspor kendaraan komersial.
Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo, telah meminta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk bisa duduk bersama, dan melobi prinsipal kendaraan, baik dari Jepang, Korea Selatan, maupun dari Cina atau Eropa agar dapat jatah ekspor kendaraan komersial dari Indonesia.
“Contohnya Australia, adalah negara besar dengan konsumsi otomotif 1,2 juta per tahun. Tidak ada pabrik mobil di sana, yang ada semua impor, tapi dari Indonesia boleh dikatakan sangat kecil. Bisa dikatakan hanya Fortuner (Toyota),” jelas Nangoi di sela-sela konferensi pers GIIAS 2022, di Sheraton Hotel, Gandaria, Jakarta Selatan, Rabu (20/7/2022).
Nangoi melanjutkan, Indonesia merupakan negara perakit truk cukup besar di dunia, sebut saja Hino, Isuzu, UD Truck, Mitsubishi (Fuso), dan lainnya. Namun, tidak ada satupun yang ekspor ke Australia.
“Kenapa? Prinsipal belum kasih izin. Jadi, saya minta pak menteri (Agus Gumiwang Kartasasmita) lobi prinsipal ini unbtuk dikasih kesempatan untuk ekpsor dari Indonesia. Perlu diingat, kapasitas produksi kita besar, sekitar 2,4 sampai 2,5 juta. Tapi, kapasitas terpakai saat ini 1,3 juta, separuhnya. Mau naik 1 juta, juga masih bisa,” ucap Nangoi.
Pihaknya juga melihat ada kesempatan untuk memperluas ekspor ke Australia, karena tidak ada truk yang dibikin di Australia. Semua yang beredar impor, sedangkan Indonesia merupakan penghasil terbesar. “Intinya satu, bagaimana prinsipal memberikan izin untuk kita bisa kita ekpsor,” pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berharap ekspor mobil completely built-up (CBU) dari Indonesia ke Australia dapat terus terbuka luas.
“Saya menyampaikan pentingnya perluasan akses ekspor produk Indonesia dengan nilai tambah tinggi ke Aussie misalnya otomotif,” ucap Jokowi, belum lama ini.
Menurut dia, ekspor mobil CBU ke Australia sudah dimulai sejak Februari 2022, dan ke depannya diharapkan akan terus terjalin kerjasama yang baik, khususnya di sektor industri otomotif.